Perkembangan perekonomian di Bali, krisis nasional multi-dimensi serta berbagai kerusuhan yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia khususnya disekitar tahun 1997.1998; telah melatar belakangi perpindahan sejumlah keluarga anggota jemaat GKI dalam lingkup Sinode Wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah maupun Jawa Barat ke Denpasar Bali.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, ternyata mereka juga merindukan suatu kesempatan bersekutu dan beribadah bersama dalam nuansa dan naungan ajaran GKI.
Seiring dengan kenyataan tersebut, adalah idealisme Pdt. Em. Abdi Widhyadi (berbekal pengalamannya dari penjemaatan GKI di Batam); Yang setelah melihat sepintas budaya dan tradisi masyarakat Bali, ingin menghadirkan GKI di Bali dengan konsep “Pantai Damai”.
Suatu konsep yang isinya akan menantang kesanggupan seluruh warga GKI; yakni jikalau kelak persekutuannya mau hadir di Bali haruslah mampu berperan dan berpenampilan beda dari pada GKI dimanapun saja.